Kamis, 17 Februari 2011

GEREJA DITUNTUT BERPERAN MEMBANGUN KEHIDUPAN MASYARAKAT


KKR_webKUALA KAPUAS - Pemerintah Kabupaten Kapuas menyambut baik kegiatan-kegiatan pembinaan rohani yang terus menerus dilaksanakan oleh berbagai gereja di Kabupaten Kapuas.  Sehingga diharapkan adanya peningkatan keimanan dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, semoga dimasa yang akan datang akan hadir generasi penerus yang memiliki sumber daya manusia dan sumber daya rohani yang berkualitas.
Demikian dikatakan Wakil Bupati Kapuas Suraria Nahan saat membuka Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR) dan seminar yang digelar di Gedung Manggatang Tarung, Rabu (16/2) sore.
Bahkan pada kesempatan itu Wabup menghimbau agar seluruh umat Kristiani memberikan kesaksian dalam hidupnya apa yang benar menurut perintah Tuhan dengan cara membangun pribadi yang berkualitas dan bermartabat baik secara rohani maupun secara sosiokultural.
Dalam hal ini, gereja dituntut berperan aktif dalam membangun kehidupan masyarakat yang lebih baik pembinaan iman sangat diperlukan agar masyarakat terhindar dari penyakit sosial seperti narkoba, seks bebas, minuman keras, judi yang tentunya akan merugikan masyarakat itu sendiri.
Sehingga tujuan menuju Kapuas yang AMANAH (aman, maju, mandiri, sejahtera dan tangguh) dapat terwujud melalui pembangunan sumber daya manusia dan rohani.
Sebagaimana diketahui bersama bahwa dalam bulan ini di tanah air ada peristiwa yang sungguh memprihatinkan. Dimana kerukunan atau toleransi anta umat beragama saat ini terganggu dengan adanya pihak-pihak yang memaksakan kehendaknya dengan melakukan tindakan anarkis. Akibatnya ada sejumlah fasilitas rumah ibadah yang rusak dan bahkan jatuhnya korban jiwa seperti yang terjadi di Pandeglang dan Temanggung.
“Sungguh memprihatinkan kejadian itu. Padahal kita tahu semua agama apapun yang diakui di negara ini semuanya mengajarkan tentang hidup damai dan kasih kepada sesama, tidak ada yang mengajarkan kekerasan dan tindakan main hakin sendiri apalagi sampai menganiaya dan bahkan menghilangkan nyama sesamanya,” kata Suran.
Untuk itu, sepatutnya kita bersyukur bahwa kehidupan umat beragama di Kabupaten Kapuas, selain menjunjung tinggi nilai-nilai kebenaran agama juga menghargai perbedaan kenyakinan. Hal ini dapat terjaga dengan baik sebagaimana falsafah Bhineka Tunggal Ika yakni berbeda-beda namun tetap satu jua. Dimana nilai-nilai luhur budaya bangsa yang juga sejalan dengan falsafah masyarakat Dayak di Kalteng yakni Huma Betang.
Oleh sebab itu seminar dan KKR ini sangatlah bermanfaat dan relevan karena merupakan suatu upaya untuk merefleksi sikat sebagai manusia makluk ciptaan Tuhan yang lemah.
Adanya kesadaran sebagian untuk meluangkan waktu untuk mengikuti kegiatan KKR dan seminar ini perlu mendapat perhatian dan dukungan dari seluruh umat Kristiani di Kabupaten Kapuas. Apalah artinya segala kenikmatan yang ditawarkan di dunia ini, bila akhirnya jiwa kita akan binasa sebab kita tidak memperoleh keselamatan di dalam hidup kita sekarang dan akan datang.
Oleh sebab itu marilah kita kembali ke nats Alkitab yang berbunyi “Carilah Dulu Kerjaan Allah Maka Segala Sesuatu Akan Ditambahkan Kepadamu”. Dengan mengutamakan kerajaan Allah, maka disanalah akan mendapatkan damai sejahtera, suka cita dan hidup yang kekal.
Kegiatan ini menghadirkan pembicara Pendeta Yakobus Karman dan Ev. Fendi (Jakarta) serta tim musik Terang Ministry dari Jakarta. Pendeta Yakobus Karman adalah hamba Tuhan yang pernah mengalami sakit kanker kelenjar getah bening dan di vonis mati olah dokter. Namun karena pertolongan Tuhan, sekarang sembuh dan memiliki karunia pelepasan dan kesembuhan. (humas)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda