BUPATI HM MAWARDI PEMBICARA PADA SEMINAR NASIONAL
BOGOR - Setelah sebelumnya sukses sebagai pembicara pada Diskusi Nasional tentang Ketransmigrasian di Jakarta beberapa waktu lalu, kini Bupati Kapuas Ir HM Mawardi MM yang juga Ketua Koordinator Regional Kalimantan Asosiasi Pemeritah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) , kembali mendapat kepercayaan sebagai pembicara pada Seminar dan Lokakarya tingkat nasional , tentang Pengembangan Perkebunan Kelapa sawit versus Konservasi Hidupan Liar Indonesia (Menciptakan Sinergi Kepentingan Ekonomi dan Ekologi dalam Pengelolaan Yang Berkelanjutan).
Seminar itu di gelar Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor (IPB), di Gedung IPB Internasional Convention Center (IICC) Botani Town Square Bogor, Rabu (5/10) siang. Terang Kasubag Pengumpulan Informasi dan Pemberitaan Humas dan Protokol Setda Kapuas Sapto Subagio, di Bogor , Rabu (5/10) sore..
Dalam paparannya HM Mawardi berbicara tentang “ Permasalahan dan Manfaaat Perkebunan Kelapa Sawit Bagi Masyarakat dan Pembangunan Daerah di Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah “.
Dikatakan Mawardi, manfaat perkebunan sawit di Kabupaten kapuas dan Kalteng pada umumnya , dapat membuka lapangan pekerjaan yang luas bagi penduduk lokal dan pendatang.
Dapat membuka keterbukaan daerah dan pengembangan infrastruktur baru. Dan membuka kantong-kantong pusat pertumbuhan wilayah ekonomi baru sehingga dapat mengakibatkan efek ganda bagi wilayah sekitarnya.
“ Pemerintah Kabupaten Kapuas akan secepatnya membuat Peraturan Bupati (Perbup) tentang pengelolaan CSR guna melaksanakan pemberdayaan ekonomi masyarakat dan mempercepat proses pembangunan di daerah ,” tutur HM Mawardi.
Mewajibkan kepada seluruh investor perkebunan kelapa sawit guna membangun kebun kas Desa seluas 25 hektar tiap Desa yang berfungsi sebagai dana abadi kas Desa.
Pada aspek lingkungan , kata Mawardi, efesiensi dan keberlangsungan sumber daya alam (SDA) , sehingga perkebunan kelapa sawit dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan tetap memperhatikan daya dukung lahan dan kelestarian SDA.
Pada aspek ekonomi , investasi usaha perkebunan sawit harus menciptakan kesinambungan usaha dengan meminimalisir konplik yang terjadi antara masyarakat dengan perusahaan, juga dipaparkan HM Mawardi dari aspek sosial dan aspek hukum.
Menurut Sapto, seminar dan lokakarya bertujuan tersebut mengindentifikasi dan merumuskan penanggulangan dampak negatif pembukaan perkebunan kelapa sawit terhadap kelestarian hidupan liar.
Menyusun strategi/kebijakan pengembangan perkebunan kelapa sawit berwawasan konservasi hidupan liar.
Pembicara lainnya , diantaranya Joko Supriyanto (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia).Jefri Gideon (Sawit Wactch), Luthiaralda Syahfirdi (Fakultas Biologi Universitas Indonesia).
Dengan pembicara kunci (keynote speakers ), Menteri Kehutanan, Menteri Pertanian dan Menteri Lingukungan Hidup, turut mendampingi Bupati, Kepala Bappeda Kapuas Ir Herson B Aden MSi , jelas Sapto ( Humas).
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda