Kamis, 06 Oktober 2011

TERPESONA LIHAT PENGOLAHAN KAIN SONGKET BALI


web_tenun_1BALI
 – Rombongan TP PKK Kabupaten Kapuas terpesona melihat pengolahan hasil kerajinan tangan yang dilakukan warga di Kabupaten Jembrana Provinsi Bali, beberapa hari lalu.
Kegiatan ini dilakukan usai melakukan pertemuan dengan pengurus TP PKK Jembrana yang saat itu langsung disambut oleh Ketua TP PKK Jembrana Ari Sugiarti Artha.
Tercatat dua tempat yang menjadi fokus kunjungan. Pertama pusat pembuatan kerajinan benang rajut di Rumah Rajut yang terletak di lingkungan Pangkuh Gundang Kelurahan Sangkar Agung Kecamatan Jembrana.
Disini Ketua TP PKK Kabupaten Kapuas Hj Aliyah Mawardi melihat hasil dari rajutan benang yang dibuat. Barang kerajinan yang ada berbagai macam barang seperti topi, tas, rompi, cardigan dan sarung tangan.
Menurut penjelasan pemilik toko rajut, bahwa para pengrajin, membuat langsung kerajinan tersebut di rumah masing-masing. Setelah selesai, diantarkan langsung ke tempat rumah rajut. Harga pun terbilang murah mulai Rp25 ribu hingga Rp100 ribu.
Kunjungan kedua di lokasi yang berdekatan, rombongan juga melihat pusat pembuatan kain tenun songket khas Bali. Bahkan istri orang nomor satu di Kabupaten Kapuas ini sempat bertanya kepada kepada para pengrajin.
web_tenun_2”Berapa lama pembuatan kain dan bahan apa yang digunakan serta bagaimana cara pemasarannya?,” kata Aliyah kala itu.
Mendengar pertanyaan tersebut Ni Made salah satu pembuat kain tenun mengatakan untuk pembuatan kain tenun memakan waktu satu minggu hingga satu bulan tergantung kerumitan motif yang dibuat.
”Untuk bahan kain menggunakan benang biasa dan ada juga dari benang sutera. Sedangkan untuk pemasaran tidak sulit sebab pembeli khususnya turis asing maupun turis lokal datang langsung ke desa ini dan kami mempunyai pelanggan tetap dari berbagai negara,” terangnya panjang lebar.
Lebih jauh dikatakan keahlian membuat kain tenun ini merupakan pekerjaan turun temurun dari nenek moyang. Sedangkan untuk harga kain tenun terbilang mahal sebab dijual mulai harga Rp300 ribu hingga Rp1,5 juta. Hal ini dikarenakan proses pengerjaannya yang cukup rumit. (humas)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda