Jumat, 15 Januari 2010

MEREBAKNYA VIRUS FLU BURUNG DI KUALA KAPUAS

Mengingat wilayah Kabupaten Kapuas merupakan pintu gerbang utama jalur transportasi masuk wilayah Kalteng dari provinsi lain.

“Khusus untuk wilayah Kabupaten Kapuas ditutup sementara terhadap keluar masuknya ternak unggas,” ujar H M Mawardi. Namun demikian Mawardi, tetap menganjurkan kepada masyarakat untuk terus mengkonsumsi daging dan telur unggas. “Kepada masyarakat luas agar tetap terus mengkonsumsi daging dan telur unggas, asal dimasak dengan cara benar, yaitu dimasak atau digoreng sampai mendidih dan selalu mencuci tangan dengan sabun setiap bersentuhan dengan unggas dan telurnya,” kata Mawardi.
Kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Kabupaten Kapuas serta instansi terkait lainnya, bupati menginginkan agar melaksanakan penanganannya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
Sedangkan kepada seluruh camat yang wilayahnya terdapat kasus flu burung pada unggas, Orang nomor satu di Kapuas ini menginginkan kiranya bersama unsur tripika dan tokoh masyarakat agama dan tokoh adat agar dapat mengkoordinir sampai ketingkat RT dalam pelaksanaan penanganan kasus flu burung ini.
“Camat agar mengkoordinir hingga ketingkat RT. Dan kepada insane pers saya juga berharap kiranya dapat membantu memberikan informasi yang benar tentang kasus flu burung ini kepada masyarakat luas,” harap bupati.
Yang jelas tambah bupati, flu burung tidak menular lewat makanan, telur dan daging unggas. Karena itu aman dikonsumsi manusia jika daging ayam dimasak minimal 80 derajat celcius selama 1 menit. Dan untuk telur ayam dimasak minimal suhu 85 derajat celcius selama 1 menit.
Sekedar diketahui ribuan ayam matidi pastikan lantaran terinfeksi virus flu burung setelah sample organ ayam mati tersebut dilakukan pengkajian dan pengujian ke laboratorium vateriner Regional V Banjarbaru Kalimantan Selatan, dan hasilnya dinyatakan positif.
“Hasilnya positif virus flu burung setelah tim invistigas bekerjasama dengan Balai Pengkajian dan Pengujian Vateriner regional V Banjarbaru melakukan penelitian terhadap sample ayam, seperti orgam, serum darah, dan SWAB,” ujar Kadis Peternakan Kapuas, Ir Yansi Rani dalam jumpa pada, Senin (4/10) di Kantor Dinas Peternakan Kapuas jalan Tambun Bungai Kuala Kapuas.

Menurutnya, sample orgam ayam tersebut diambil dari ayam mati di beberapa kecamatan, seperti Kecamatan Pulau Petak, Selat, Kapuas Timur, dan Basarang. Adapun jumlah specimen yang diambil adalah sebanyak 82 sample.

Di Desa Batu Nindan Kecamatan Basarang ditemukan 3 kasus positif flu burung pada ayam buras. Di Kuala Kapuas ditemukan 1 kasus positif flu burung pada ayam ras pedaging asal Pleihari Provinsi Kalimantan Selatan. “Positif flu burung hanya pada binatang unggas, sedangkan manusia sejauh ini belum ada laporan terinveksi,” katanya.

Dijelaskan Yansi Rani, jumlah kematian ayam kampung secara mendadak mulai awal Desember 2009 sampai tanggal 3 Januari 2010 berdasarkan laporan petugas lapangan untuk Kecamatan Basarang 3.909 ekor, Selat 560 ekor, Pulau Petak, 953 ekor, Kapuas Hilir, 422 ekor, Kapuas Timur 255 ekor, Kapuas Murung 500 ekor, dan Kecamatan Kapuas Kuala berjumlah sebanyak 16 ekor. “Jadi total semua ayam mati pada 7 kecamatan berjumlah sebanyak 6.615 ekor,” jelasnya.

Adapun tindakan yang dilakukan pihaknya, kata Yansi Rani, terus melakukan penyemprotan disinfektan ke sejumlah kandang ayam. Sedangkan, ayam yang mati dikubur. Selain itu, pihaknya juga lebih meningkatkan pengawasan terhadap keluar masuknya hewan unggas ke daerah ini. “Pengawasan juga kita tingkatkan lagi,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kapuas, dr Ani Handa Ningroem mengatakan, flu burung adalah penyakit yang menyerang pada unggas dan dapat menular ke manusia. Dengan tingkat kematian yang tinggi pada unggas. Penyebabnya adalah, virus avian influenza tipe A sub tipe H5N1.

“Tapi sejauh ini virus mematikan yang terinfeksi pada sejumlah ayam di daerah ini itu hingga sekarang belum ada laporan menular kemanusia. Namun demikian kita telah melakukan upaya antisipasi,” kata Ani sapaan akrabnya.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda