Kamis, 13 Januari 2011

DINKES LAKUKAN PENGOBATAN PENYAKIT KAKI GAJAH HINGGA 2012


dr_ani_webKUALA KAPUAS – Sejak Tahun 2008 sampai 2012 Dinas kesehatan Kabupaten Kapuas melakukan pengobatan massal filariasis (penyakit kaki gajah) ke seluruh wilayah Kabupaten Kapuas.
Pengobatan dengan menggunaan kombinasi DEC (Dietthyl carbamazine Citrate) dosis 6 mg/kg BB, Albendazole 400 mg (1 tablet) dan Parasetamol (sesuai takaran) yang diberikan sekali setahun selama 5 tahun.
Upaya ini dimaksud untuk membunuh semua microfilaria dalam darah dan cacing dewasa.
Dari hasil ditemukan dilapangan jumlah penderita seluruhnya 49 orang, dan sejak tahun 2009 tidak lagi ditemukan penderita baru .
Demikian dijelaskan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas dr Ani Hadaningroem, Kamis (13/1) di ruang kerjanya.
Selanjutnya di terangkan dr Ani, penyakit kaki gajah (filariasis ) adalah penyakit menular menahun yang disebabkan oleh cacing  filaria yang hidup disaluran dan kelenjar getah bening (limfe) . Dapat menyebabkan gejala klinis  akut dan kronis serta ditularkan oleh nyamuk.
Penyakit ini masih merupakan maslah kesehatan masyarakat di daerah tropis termasuk Indonesia.
Berdasarkan hasil survei cepat,  survey darah jari dan survey klinis pada tahun 2003 yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas bersama tim dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng serta Subdit  filariasis dan schistosomiasis Departemen Kesehatan RI , dari jumlah sampel 500 orang ditemukan angka mikrofilaria  rete (Mf.rate) > 1% dengan unit pelaksana terkecil adalah Kecamatan .
Kegiatan lainnya, tambah dr Ani, selain kegiatan pengobatan massal filariasis juga dilaksanakan kegiatan monitoring dan evaluasi hasil pengobatan massal, yaitu dengan melaksanakan survei darah jari dan survei klinis filariasis di wilayah yang ada penderita kronis filariasis.
Wilayah tersebut adalah Puskesmas Mandomai, Mantangai, Palingkau, Pujon, Tamban catur, Pulau Kupang. Kegiatan ini dilakukan tiap tahun di daerah terpilih .
“Survei darah jari dilakukan pada malam hari karena cacing filariasis akan muncul di darah tepi pada waktu malam hari “, terang dr Ani (Humas)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda