PENUTUPAN TARLING DITANDAI DENGAN KHATAM AL QURAN

KUALA KAPUAS – Khatam Al Quran menandai berakhirnya tarawih keliling

(tarling) Bupati Kapuas HM Mawardi, Sabtu (4/9) lalu. Kegiatan mengambil tempat di Rumah Jabatan Bupati Kapuas Jalan Jenderal Sudirman dihadiri ratusan orang mulai dari pejabat hingga rakyat biasa.

Tampak hadir pada Kapolres Kapuas Yun Imanullah, Kajari Kapuas Syaifudin Tagamal, Ketua MUI KH Abdul Muthalib, Kepala Kementerian Agama H Mahli, Kepala SKPD dan tokoh agama serta sejumlah anggota
DPRD.

Menariknya usai melaksanakan Sholat Tarawih berjamaah, Bupati Kapuas HM Mawardi beserta Ibu Hj Aliyah berkenan memberikan bingkisan kepada para undangan yang hadir.

Untuk lelaki diberi bingkisan berupa baju koko dan sarung yang dikemas dalam sebuah tas bergambar Bupati beserta Istri dan ketiga anaknya yang bertuliskan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 Hijriah, Minal Aidhin Wal Faidzhin. Kemudian untuk wanita diberi baju dan sarung.

Sementara itu Bupati Kapuas HM Mawardi dalam sambutannya menjelang berbuka puasa mengatakan menjelang akhir-akhir bulan Ramadhan.

Diharapkan selama menjalankan ibadah puasa kita mendapatkan pelajaran dalam menjalankan hidup ini.
“Sangat rugi jika orang tidak mendapatkan ilmu dari bulan Ramadhan. Artinya segala kejelekan yang ada dapat dimusnahkan dan bakar dalam sebuah tungku yang bernama puasa,” jelas Mawardi.

Apapun yang namanya jenis pekerjaan/propesi paling tidak ada dua dimensi yang harus kita pahami. Pertama kesehateraan, semua mahluk dimuka bumi ini pastilah mempunyai hak untuk dapat hidup makmur dan sejatera. Kedua dimensi ibadah artinya bekerja secara benar, lalu membelanjakan secara benar dan dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

”Sesunggunya Allah SWT sangat senang melihat umatnya yang bersusah payah mencari rezeki yang halal. Tapi harus digunakan di jalan yang benar, misalnya dengan mengeluarkan zakat fitrah,” tuturnya.

Pada kesempatan itu, Bupati juga mengimbau kepada umat muslim yang berkelebihan harta untuk dapat mengeluarkan zakat sebab sebagian dari harta itu adalah milik saudara-saudara kita yang masih belum beruntung atau miskin.