Selasa, 31 Agustus 2010

NUZULUL QURAN DIPERINGATI DI MASJID AL MUKARAM


quran_okKUALA KAPUAS – Peringatan Nuzulul Quran diperingati secara sederhana di Masjid Agung Al Mukaram, Senin (30/8) malam. Acara ini berbarengan dengan pelaksanaan Salat Isya dan Tarawih berjamaah. Tampak ratusan umat muslim memadati masjid termegah di Kota Kuala Kapuas ini.

Mereka tampak atusias mendengarkan siraman rohani yang disampaikan oleh penceramah Drs H  Nafiah Ibnor MM. Kegiatan ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat di lingkup Pemkab Kapuas seperti Staf Ahli Bupati Kapuas Bidang Ekonomi dan Keuangan, Ir Ishak Basseri, Kepala Kementerian Agama Drs H Mahli dan udangan lainnya.

Dalam tausiahnya Ali Nafiah mengatakan Nuzulul Qur'an mengandung arti turunnya Al-Qur'an. Turunnya Al-Qur'an untuk yang petama kalinya biasa diperingati oleh umat Islam yang dikemas dalam suatu acara ritual yang disebut dengan Nuzulul Qur'an.

“Turunnya Al-Qur'an untuk yang pertama kalinya merupakan tonggak sejarah munculnya satu syari'at baru dari agama tauhid yaitu agama Islam. Sebagai penyempurna dari agama-agama tauhid sebelumnya,” Ketua STAI Kuala Kapuas ini.

Di dalam Aquran sendiri terdapat 6.666 ayat dan 114 surah. Sebanyak 86 surah diturunkan Allah SWT di Kota Makkah dan sisanya di Kota Madinah.

Al Qur'an turun sebagai pemecah kebuntuan di saat bejatnya moral bangsa Arab sudah sampai pada puncaknya, budaya jahiliyah lagi merajalela, barbarismenya hukum padang pasir dengan filosofi siapa yang kuat dialah yang menang dan hancurnya tatanan kemasyarakatan
karena tidak adanya aturan hukum yang baku.

“Ada tiga hal bila kita masuk surga tanpa dihisab yakni umat muslim yang membaca Al Quran, kemudian muazin dan terakhir bila mendapatkan harta dipergunakan di jalan Allah SWT,” jelasnya.
Sementara itu Bupati Kapuas HM Mawardi dalam sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Bupati Kapuas Bidang Ekonomi dan Keuangan, Ir M Ishak Basseri mengatakan turunnya Al Qur’an untuk pedoman dan petujuk bagi kehidupan manusia dimuka bumi ini.

“Mari kita pedomani Al Qur’an dalam membina kebersamaan, persatuan dan kestuan menuju Kapuas yang Amanah ( Aman, Maju,Mandiri, Sejahtera dan tangguh),” ungkapnya.

Dalam momentum perinatan nuzulul Qur’am ini saya menghimbau dan mengharapkan kepada kita semua untuk mengantisipasi kondisi dewasa ini, dengan beberapa alternatif.

Yakni dalam menghadapi kondisi sekarang ini , para ulama, ustadz, tokoh agama harus menjadi teladan bagi umatnya, keteladanan ini bisa lebih mantap  dari lisan maupun tulisan.

Kemudian semangat ukhuwah Islamiyah selalu dijaga , ditumbuh kembangkan sehingga persatuan dan kesatuan umat Islam bukan hanya merupakan persatuan yang hanya nampak di permukaan saja , tetapi betul-betul persatuan yang terbina dengan kokoh, ikhlas  dan keluar dari hati nurani yang bersuci.

Adapun tema yang diangkat adalah Dengan Pengalaman Al Quran Kita Tingkatkan Ukhuwah Islamiyah Untuk Mewujudkan Hamba Allah yang Muttaqin. (*)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda