GUBERNUR PUJI KAPUAS SEBAGAI LUMBUNG PADI KALTENG
PALANGKA RAYA
– Tingginya produksi padi di Kabupaten Kapuas mendapat pujian oleh
Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang. Saat memberikan paparan usai
membuka Rapat Kerja Revitalisasi dan Sinkronisasi Program KAPET DAS
KAKAB Dalam Percepatan Pembangunan di Kalteng, Kamis (25/3) pagi di
Hotel Aquarius Palangka Raya, Gubernur Kalteng memuji Kabupaten Kapuas
sebagai salah satu penyumbang padi terbesar di Kalteng.
“Saya salut dengan Kabupaten Kapuas
karena mampu menjadi lumbung padi terbesar di Kalteng. Bahkan mampu
memenuhi sekitar 54,97 persen kebutuhan atau 318.136 ton padi pada tahun
2009 lalu,” kata Teras dihadapan para peserta rapat kerja yang dihadiri
Bupati/Walikota se Kalteng.
Dia berharap produksi ini untuk dapat
ditingkatkan ditahun-tahun mendatang, sehingga potensi pertanian di
Kabupaten Kapuas terus berkembang. Apalagi terang orang nomor satu di
Provinsi Kalteng ini, Kabupaten Kapuas memliki luas wilayah kerja KAPET
DAS KAKAB terluas di Kalteng.
Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 170
Tahun 1998 tercatat 10 kecamatan yang masuk wilayah KAPET DAS KAKAB
dengan total luas areal 10.570 hektare atau 38,20 persen. Dari 10
kecamatan tersebut tercatat dua kecamatan yang memiliki wilayah paling
luas yakni Timpah 2.016 hektare dan Mantangai 6.128 hektare.
Tujuan raker ini kata Teras secara umum
untuk meningkatkan peran dan fungsi Badan Pengelola KAPET DAS KAKAB di
daerah melalui kegiatan perumusan berbagai strategi dan kebijakan
pembangunan melalui perumusan RPJMD 2011-2015 maupun RPJPD 2005-2025
serta RKA sebagai acuan percepatan pembangunan di wilayah KAPET DAS
KAKAB.
“Hasil yang ingin dicapai dalam raker
ini untuk menyamakan persepsi tentang KAPET DAS KAKAB dalam percepatan
pembangunan di Kalteng,” kata Teras. Kemudian adanya komitmen dan
dukungan nyata dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota melalui
optimalisasi dukungan anggaran serta koordinasi lintas sektoral dan
wilayah dalam percepatan pembangunan di Kalteng.
Dalam raker tersebut tampak hadir Wakil
Bupati Kapuas Suraria Nahan dan Asisten II Setda Kapuas Granit Sugiarto
yang didampingi sejumlah intansi teknis. Mereka adalah Kadis Pertanian
TPH Afiadin Husni, Kadis Perternakan Yansi Rani, Kadis Perhubungan Oka
Ariawan serta pejabat eselon III dari Bappeda, Dinas PU, Dinas
Pertambangan dan Energi, Dinas Kehutanan dan Perkebunan.
Rencananya sesuai jadwal hasil rumusan
raker tersebut akan disampaikan oleh Bupati Kapuas yang dalam hal ini di
wakili Wakil Bupati Kapuas. Mekanisme raker melalui diskusi kelompok
yang akan menyusun rumusan strategi kebijakan KAPET, anggaran/pendanaan
serta infrastruktur.
Ditempat yang sama Kepala Dinas
Pertanian dan TPH Kapuas Ir Afiadin Husni mengatakan pembangunan sektor
pertanian harus terkoordinasi dan didukung oleh semua sektor. Misalnya
pembangunan infrastruktur yang menjadi salah satu urat nadi pereknomian
harus terus dibenahi khususnya yang menuju sentra pertanian.
Tak hanya itu peran Disperindagkop
kabupaten juga sangat diperlukan untuk mendukung pemasaran hasil
pertanian di Kabupaten Kapuas khususnya beras. Hal ini penting dilakukan
sebagai salah promosi potensi daerah kepada daerah lain. “Jadi sektor
pertanian tidak hanya menjadi tanggung jawab Dinas Pertanian saja tapi
harus pula didukung oleh semua instansi/SKPD,” ucap Afiadin.
Kedepan Kabupaten Kapuas tidak hanya
menjadi lumbung pangan di Kalteng, tapi juga menjadi lumbung energi.
Caranya dengan memanfaatkan limbah sekam padi untuk menjadi energi.
“Saat ini kami sudah mulai memikirkan untuk memanfaatkan sekam menjadi
salah pembangkit energi,” tukas Afiadin.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda