Jumat, 26 Maret 2010

GUBERNUR PUJI KAPUAS SEBAGAI LUMBUNG PADI KALTENG



das_kakab_webPALANGKA RAYA – Tingginya produksi padi di Kabupaten Kapuas mendapat pujian oleh Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang. Saat memberikan paparan usai membuka Rapat Kerja Revitalisasi dan Sinkronisasi Program KAPET DAS KAKAB Dalam Percepatan Pembangunan di Kalteng, Kamis (25/3) pagi di Hotel Aquarius Palangka Raya, Gubernur Kalteng memuji Kabupaten Kapuas sebagai salah satu penyumbang padi terbesar di Kalteng.
“Saya salut dengan Kabupaten Kapuas karena mampu menjadi lumbung padi terbesar di Kalteng. Bahkan mampu memenuhi sekitar 54,97 persen kebutuhan atau 318.136 ton padi pada tahun 2009 lalu,” kata Teras dihadapan para peserta rapat kerja yang dihadiri Bupati/Walikota se Kalteng.

Dia berharap produksi ini untuk dapat ditingkatkan ditahun-tahun mendatang, sehingga potensi pertanian di Kabupaten Kapuas terus berkembang. Apalagi terang orang nomor satu di Provinsi Kalteng ini, Kabupaten Kapuas memliki luas wilayah kerja KAPET DAS KAKAB terluas di Kalteng.

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 170 Tahun 1998 tercatat 10 kecamatan yang masuk wilayah KAPET DAS KAKAB dengan total luas areal 10.570 hektare atau 38,20 persen. Dari 10 kecamatan tersebut tercatat dua kecamatan yang memiliki wilayah paling luas yakni Timpah 2.016 hektare dan Mantangai 6.128 hektare.

Tujuan raker ini kata Teras secara umum untuk meningkatkan peran dan fungsi Badan Pengelola KAPET DAS KAKAB di daerah melalui kegiatan perumusan berbagai strategi dan kebijakan pembangunan melalui perumusan RPJMD 2011-2015 maupun RPJPD 2005-2025 serta RKA sebagai acuan percepatan pembangunan di wilayah KAPET DAS KAKAB.

“Hasil yang ingin dicapai dalam raker ini untuk menyamakan persepsi tentang KAPET DAS KAKAB dalam percepatan pembangunan di Kalteng,” kata Teras. Kemudian adanya komitmen dan dukungan nyata dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota melalui optimalisasi dukungan anggaran serta koordinasi lintas sektoral dan wilayah dalam percepatan pembangunan di Kalteng.

Dalam raker tersebut tampak hadir Wakil Bupati Kapuas Suraria Nahan dan Asisten II Setda Kapuas Granit Sugiarto yang didampingi sejumlah intansi teknis. Mereka adalah Kadis Pertanian TPH Afiadin Husni, Kadis Perternakan Yansi Rani, Kadis Perhubungan Oka Ariawan serta pejabat eselon III dari Bappeda, Dinas PU, Dinas Pertambangan  dan Energi, Dinas Kehutanan dan Perkebunan.

Rencananya sesuai jadwal hasil rumusan raker tersebut akan disampaikan oleh Bupati Kapuas yang dalam hal ini di wakili Wakil Bupati Kapuas.  Mekanisme raker melalui diskusi kelompok yang akan menyusun rumusan strategi kebijakan KAPET, anggaran/pendanaan serta infrastruktur.

Ditempat yang sama Kepala Dinas Pertanian dan TPH Kapuas Ir Afiadin Husni mengatakan pembangunan sektor pertanian harus terkoordinasi dan didukung oleh semua sektor. Misalnya pembangunan infrastruktur yang menjadi salah satu urat nadi pereknomian harus terus dibenahi khususnya yang menuju sentra pertanian.

Tak hanya itu peran Disperindagkop kabupaten juga sangat diperlukan untuk mendukung pemasaran hasil pertanian di Kabupaten Kapuas khususnya beras. Hal ini penting dilakukan sebagai salah promosi potensi daerah kepada daerah lain. “Jadi sektor pertanian tidak hanya menjadi tanggung jawab Dinas Pertanian saja tapi harus pula didukung oleh semua instansi/SKPD,” ucap Afiadin.

Kedepan Kabupaten Kapuas tidak hanya menjadi lumbung pangan di Kalteng, tapi juga menjadi lumbung energi. Caranya dengan memanfaatkan limbah sekam padi untuk menjadi energi. “Saat ini kami sudah mulai memikirkan untuk memanfaatkan sekam menjadi salah pembangkit energi,” tukas Afiadin.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda