Kamis, 19 Agustus 2010

JEMBATAN DAN TIKUNGAN MAUT BASARANG MINTA DIBENAHI


BASARANGKUALA KAPUAS – Warga Basarang khususnya yang bermukim di sepanjang lintas Kalimantan Poros Selatan mengharapkan jembatan dan tikungan yang berada di Desa Maluen dan Lunuk Ramba segera dibenahi.
 
Mereka menyebut jembatan dan tikungan yang berada di Km 4 tersebut sebagaitikungan dan jembatan maut. Sebab, sering terjadi kecelakaan lalu lintas yang berujung pada korban jiwa.

Harapan tersebut disampaikan oleh Selamet salah satu perwakilan Desa Tambun Raya ketika Bupati Kapuas HM Mawardi melakukan tarawih keliling (Tarling) di Masjid Al Mana’ar Desa Tambun Raya Km 6 Kecamatan Basarang, Rabu (18/9).
 
Menurut Selamet, warga Basarang menginginkan tikungan tersebut dilebarkan dan dibuat bundaran di jembatan Maluen.“Untuk Bapak ketahui di Jembatan Maluen pada tahun ini saja telah terjadi lebih dari 30 kejadian lakalantas bahkan ada yang sampai meninggal dunia. Kemudian di tikungan Km 4 juga sering terjadi kecelakaan lalu lintas,” ungkap Selamet.

Selain menyampaikan harapan tersebut, Selamet juga mengungkapkan kondisi Masjid Al Mana’ar. Menurutnya masjid pertama kali dibangun pada tahun 1969 yang diprakarsasi oleh Masulur, Abdul Yasir serta Kades saat itu Ruslan. Dalam pembangunannnya masjid pernah mendapatkan bantuan dari Pemda Kapuas dan Pemprov Kalteng tapi masih belum
mencukupi.

Saat itu masih diperlukan dana sekitar Rp25 juta untuk  pembuatan karbel (atap yang melingkari sisi masjid). “Setiap hari Sabtu masjid ini digunakan ibu-ibu untuk yasinan dan pada hari Jumat untuk kegiatan TPA Alquran,” katanya. Desa Tambun Raya berasal dari eks transmigran tahun 1962.
Pada kesempatan yang sama Bupati Kapuas HM Mawardi menjelaskan untuk tikungan dan jembatan di kawasan tersebut dalam waktu secepatnya akan segera ditangani.
 
“Saya sudah berbicara dengan Bapak Wakil Gubernur Kalteng tentang kondisi jalan tersebut, mudah-mudahan cepat dilakukan pembenahan,” kata Mawardi.

Rencananya, terang Bupati, kawasan tersebut akan dibuat dua arah. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kecelakaan lalu lintas.

Untuk jalur Palangka Raya arah Kapuas dibuat satu arah begitu pula sebaliknya arah Kapuas menunju Palangka Raya.

Kegiatan tarling sendiri diikuti oleh sejumlah pejabat diantaranya Ketua Pengadilan Agama Kapuas, Kepala Kementerian Agama, Sekda Kapuas termasuk sejumlah kepala SKPD.
 
Pada kegiatan tarling tersebut Bupati juga menyerahkan bantuan kepada pengurus masjid yang diterima oleh ketuanya Ngadimin.

Adapun bantuan yang diserahkan dana senilai Rp17.706.000. Uang tersebut berasal dari Pemkab Kapuas Rp7 juta, keluarga/pribadi bupati Rp5 juta, Sekda/Ass III Rp600 ribu, Dukcapil Rp200 ribu, BPMD Rp150 ribu, Distan Rp250 ribu,  Dishubkominfo Rp400 ribu, Perikanan Kelautan Rp250 ribu,  Kementerian Agama Rp250 ribu, Kepala KUA Basarang Rp250
ribu, Marino Rp250 ribu, staf ahli Made Sumarta Rp100 ribu serta hasil celengan Rp2.006.000.
Sedangkan bantuan barang berasal dari Dinas PU, Distrans, Disnakersos, BPPT, Banka Mega, PC UN, BPD, BLH, STAI, PDAM, PT Makati Duta Utama Nusantara, Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda