HASIL PADI AKAN DIOLAH MAKSIMAL
KUALA KAPUAS – Hasil produksi padi di Kabupaten Kapuas hanya mampu
terserap 30 persen dari total 300 ribu ton gabah kering yang dihasilkan selama setahun. Artinya hampir 70 persen hasil padi dibeli oleh pedagang asal Kalsel dan diolah kembali menjadi beras, kemudian di jual lagi di Kapuas.
terserap 30 persen dari total 300 ribu ton gabah kering yang dihasilkan selama setahun. Artinya hampir 70 persen hasil padi dibeli oleh pedagang asal Kalsel dan diolah kembali menjadi beras, kemudian di jual lagi di Kapuas.
Hal ini diungkapkan oleh Bupati Kapuas
HM Mawardi saat memberikan sambutan pada acara tarawih keliling
(tarling) perdana 1431 hijriah di Rujab Bupati, Sabtu (14/8).
Menurut Bupati, tingginya produksi padi
di Kabupaten Kapuas masih belum diimbangi dengan pengolahannya secara
maksimal. Namun hasil panen berupa gabah kering dibeli oleh pedagang
asal Provinsi tetangga Kalsel. Kemudian padi tersebut diolah sedemikian
rupa menjadi beras dan dikemas dalam bentuk vaking.
Kemudian beras
tersebut masuk kembali ke Kapuas dengan harga menjadi mahal.
“Harusnya Kapuas bisa memasok beras ke
kabupaten/kota yang bukan penghasil padi, karena kita menjadi salah satu
lubung padi di Provinsi Kalteng,” kata Mawardi mantap.
Bahkan dia
menilai Kapuas mempunyai pelung untuk terus dapat meningkatkan produksi
pertanian.
Kedepan pihaknya bersama Bulog dan
instansi terkait akan memikirkan hasil panen 300 ribu ton gabah kering
per tahun bisa diolah sendiri oleh petani/pedagang asal Kapuas sehingga
harga beras dapat menjadi lebih murah.“
Saat ini hasil gabah kering yang mampu
diolah hanya 30 persen dari total produksi gabah yang dihasilkan per
tahun. Padahal kita ketahui sendiri bahwa Kapuas sebagai salah satu
lumbung padi di Provinsi Kalteng,” kata Mawardi.
Bahkan saat ini Pemkab Kapuas untuk akan
terus berupaya meningkatkan industri perberasan, sehingga hasil panen
bisa diolah sendiri di Kabupaten Kapuas. Kemudian hasil beras tersebut
dapat di suplay kepada saudara-saudara kita yang ada di Kota Palangka
Raya, Kotim dan Seruyan.
Selain itu pihaknya juga akan memikirkan
pemberian pinjaman dana tanpa bunga kepada para petani melalui
koperasi-koperasi. Hal ini diharapkan dapat menekan praktek izon yang
sering terjadi di kalangan petani. Artinya peran tengkulak akan ditekan.
Disamping menjelaskan soal pertanian,
Bupati juga menyampaikan keinginannya agar Kabupaten Kapuas dipercaya
sebagai tuan rumah MTQ Tingkat Provinsi Kalteng pada tahun 2012.
”Kita
kan juga pernah menyelenggarakan STQ tingkat Provinsi,” terangnya.
Menariknya saat buka puasa bersama tersebut, tidak hanya dihadiri oleh
pejabat/masyarakat di Kabuaten Kapuas.
Melainkan pengurus Badan Komunikasi
Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Provinsi Kalteng juga hadir.
Kemudian tampak pula puluhan awak media yang tergabung dalam PWI.
Dikomandani oleh Ketua PWI Cabang Kalteng Sutransyah, pengurus PWI
melakukan silahturahmi dengan Bupati.
Adapun agenda yang diangkat adalah
rencana pelaksanaan Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2011. Rencana
kegiatan ini mendapat sambutan positif dari Bupati. Selain HPN rencana
Kapuas juga akan dipercaya sebagai tuan rumah Muswil Muhammadiyah se
Kalteng.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda