Senin, 16 Agustus 2010

HASIL PADI AKAN DIOLAH MAKSIMAL


RUJAB_WEBKUALA KAPUAS – Hasil produksi padi di Kabupaten Kapuas hanya mampu
terserap 30 persen dari total 300 ribu ton gabah kering yang dihasilkan selama setahun. Artinya hampir 70 persen hasil padi dibeli oleh pedagang asal Kalsel dan diolah kembali menjadi beras, kemudian di jual lagi di Kapuas.

Hal ini diungkapkan oleh Bupati Kapuas HM Mawardi saat memberikan sambutan pada acara tarawih keliling (tarling) perdana 1431 hijriah di Rujab Bupati, Sabtu (14/8).

Menurut Bupati, tingginya produksi padi di Kabupaten Kapuas masih belum diimbangi dengan pengolahannya secara maksimal. Namun hasil panen berupa gabah kering dibeli oleh pedagang asal Provinsi tetangga Kalsel. Kemudian padi tersebut diolah sedemikian rupa menjadi beras dan dikemas dalam bentuk vaking.

Kemudian beras tersebut masuk kembali ke Kapuas dengan harga menjadi mahal.

“Harusnya Kapuas bisa memasok beras ke kabupaten/kota yang bukan penghasil padi, karena kita menjadi salah satu lubung padi di Provinsi Kalteng,” kata Mawardi mantap.

Bahkan dia menilai Kapuas mempunyai pelung untuk terus dapat meningkatkan produksi pertanian.

Kedepan pihaknya bersama Bulog dan instansi terkait akan memikirkan hasil panen 300 ribu ton gabah kering per tahun bisa diolah sendiri oleh petani/pedagang asal Kapuas sehingga harga beras dapat menjadi lebih murah.“

Saat ini hasil gabah kering yang mampu diolah hanya 30 persen dari total produksi gabah yang dihasilkan per tahun. Padahal kita ketahui sendiri bahwa Kapuas sebagai salah satu lumbung padi di Provinsi Kalteng,” kata Mawardi.

Bahkan saat ini Pemkab Kapuas untuk akan terus berupaya meningkatkan industri perberasan, sehingga hasil panen bisa diolah sendiri di Kabupaten Kapuas. Kemudian hasil beras tersebut dapat di suplay kepada saudara-saudara kita yang ada di Kota Palangka Raya, Kotim dan Seruyan.

Selain itu pihaknya juga akan memikirkan pemberian pinjaman dana tanpa bunga kepada para petani melalui koperasi-koperasi. Hal ini diharapkan dapat menekan praktek izon yang sering terjadi di kalangan petani. Artinya peran tengkulak akan ditekan.

Disamping menjelaskan soal pertanian, Bupati juga menyampaikan keinginannya agar Kabupaten Kapuas dipercaya sebagai tuan rumah MTQ Tingkat Provinsi Kalteng pada tahun 2012.

”Kita kan juga pernah menyelenggarakan STQ tingkat Provinsi,” terangnya. Menariknya saat buka puasa bersama tersebut, tidak hanya dihadiri oleh pejabat/masyarakat di Kabuaten Kapuas.

Melainkan pengurus Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Provinsi Kalteng juga hadir. Kemudian tampak pula puluhan awak media yang tergabung dalam PWI. Dikomandani oleh Ketua PWI Cabang Kalteng Sutransyah, pengurus PWI melakukan silahturahmi dengan Bupati.

Adapun agenda yang diangkat adalah rencana pelaksanaan  Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2011. Rencana kegiatan ini mendapat sambutan positif dari Bupati. Selain HPN rencana Kapuas juga akan dipercaya sebagai tuan rumah  Muswil Muhammadiyah se Kalteng.

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda