Sabtu, 29 Januari 2011

APOTEKER DIHARAPKAN PUTUS MATA RANTAI OBAT PALSU


IAI_webKUALA KAPUAS – Peran aktif dari para apoteker diharapkan mampu memutus mata rantai peredaran obat palsu. Pengawasan distribusi mulai dari pabrik obat sampai ke apotik dinyakni bisa menimalisasi dampak dari pemakaian obat palsu disarana pelayanan kesehatan.
Demikian ditegaskan oleh Ketua Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Provinsi Kalteng , Drs Ayonni Rizal, Apt, M.Kes usai mengukuhkan dan melantik Pengurus IAI Cabang Kuala Kapuas dan Pulang Pisau di Aula Dinas Pendidikan, Sabtu (29/1) pagi.
Menurutnya saat ini banyak beredar obat palsu di pasaran yang tentunya sangat meresahkan insan kesehatan dan masyarakat. Sebab dapat menimbulkan ketidakpercayaan terhadap obat yang digunakan.
Untuk mengetahui suatu obat asli atau palsu tidaklah mudah sebab harus dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengujinya. “Maka dari peran apoteker sangat diperlukan untuk melakukan pengawasan,” terangnya.
Lebih jauh dikatakan berkaitan denga PP 51 Tahun 2009 tentang pekejaan kefarmasian telah diatur pekerjaan kefarmasian mulai dari pengadaan sediaan farmasi, produski sediaan farmasi, distribusi sampai pelayanan sediaan farmasi.
Semua simpul yang terkait rantai alur sediaan farmasi mempunyai standar operasional yang harus diawasi dan dipertanggungjawabkan oleh apoteker. ”Seadainya hal ini betul-betul dijalankan dengan baik, maka peredaran obat palsu pasti tereliminasi dalam pengobatan obat di Indonesia,” ungkapnya.
Sementara itu Bupati Kapuas HM Mawardi dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Asisten I, Drs Lesmeriadi mengatakan IAI adalah salah satu satu organisasi profesi kesehatan merupakan salah satu sarana berkumpulnya para praktisi kesehatan khususnya para apoteker untuk saling bertukar informasi dan pengalaman guna memperluas wawasan serta meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Sebagai tenaga teknis kesehatan, apoteker hendaknya menjadi agen terdepan dalam kampanye penggunaan obat yang baik,  tepat jenis dan tepat dosis sesuai dengan diagnosa dokter. Disamping itu apoteker juga diharapkan menjadi pelopor penggunaan obat generik dan obat murah bagi masyarakat.
Selaku Bupati Kapuas, dirinya memberikan apresiasi dan dukungan terhadap pembentukan organisasi propesi tingkat kabupaten ini. Semoga dengan terbentuknya kepengurusan ini dapat dijadikan wadah bagi para apoteker yang mengabdikan dirinya di wilayah Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau.
Ditempat yang sama Ketua Panitia Wahyu Hidayat menyebutkan organisasi  profesi yang baru pertama kali dibentuk di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau. Saat ini jumlah anggota IAI berjumlah 19 orang.
Adapun kepengurusan IAI Cabang Kuala Kapuas massa bakti 2011-2015 dipimpin oleh Ketua Jarlinton Lingga, Sekretaris Amelia Madani dan Bendahara Yusri Kurnia Jauhari. Kemudian kepengurusan ini juga dibantu bidang-bidang seperti bidang organisasi dan organisasi, bidang kesejahteraan sosial dan bidang pelatihan dan pendidikan. (humas)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda