Senin, 11 April 2011

HoB MUNCUL UNTUK TEKAN PENURUNAN KUALITAS HUTAN


web_BLHKUALA KAPUAS – Pemerintah Kabupaten Kapuas melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kapuas melakukan seminar dan diskusi rekomendasi semiloka dengan Pokja Heart of Borneo (HoB) Kabupaten, di Aula Bappeda Kapuas, Senin (11/4) pagi.
Seminar ini juga mendiskusikan rumusan hasil semiloka optimalisasi peran masyarakat sipil dan pemerintah Kalteng menuju provinsi hijau dan pembangunan melalui inisiatif HoB.
Kegiatan ini dibuka oleh Sekda Kapuas H Nurul Edy, kemudian dihadiri pula oleh Kepala BLH Provinsi Kalteng Rian Tangkudung, Asisten II Setda Kapuas Zahirsyah Ravieq. Kemudian tampak pula sejumlah Kepala SKPD dan pejabat eselon III terkait.
Bupati Kapuas HM Mawardi dalam sambutan yang dibacakan oleh Sekda Kapuas H Nurul Edy menyebutkan inisiatif HoB dilatar belakangi kepedulian tiga negara, Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam terhadap penurunan kualitas lingkungan terutama kualitas hutan di pulau Borneo yang ditunjukkan dengan makin rendahnya produktifitas hutan, hilangnya potensi keanekaragaman hayati serta fragmentasi hutan dari satu kesatuan yang utuh dan saling terhubung.
Lebih lanjut diungkapkan Bupati menjelaskan manajemen wilayah HoB perlu dilakukan secara terpadu mengingat HoB memiliki fungsi penting sebagai sumber keanekaragaman hayati maupun sebagai menara air bagi seluruh wilayah pulau borneo, yaitu merupakan sumber air bagian hulu bagi 14 dari 20 sungai utama di pulau borneo antara lain, sungai Kapuas, Katingan dan Mahakam.
“Hal ini menunjukkan pentingnya keberadaan wilayah HoB dalam perlindungan hulu sungai yang menjadi sumber air bagi anak-anak sungai di hampir seluruh pulau Kalimantan,” terangnya.
Selain itu juga keberadaan HoB berfungsi sebagai daerah resapan yang akan menjamin ketersediaan cadangan air dan peningkatan kualitas air di pulau borneo. Instrument yang sangat penting dalam manajemen kawasan HoB adalah rencana tata ruang di kawasan tersebut.
Konsep pengelolaan HoB dalam suatu ekosistem terpadu terakomodasi dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) secara umum, Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi (RTRWP) terkait dan khususnya rencana induk (master plane) HoB menjadi suatu elemen penting dan dijadikan sebagai acuan bagi pelaksanaan pengelolaan kawasan  HoB kedepan.
“Melalui kegiatan seminar dan diskusi rekomendasi hasil semiloka dengan pokja HoB akan muncul usulan dan saran  sehingga dapat dirumuskan rencana aksi program dan kegiatan demi mewujudkan stabilitas Kualitas lingkungan  terutama kualitas hutan di pulau borneo,” tukasnya. (humas)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda