Sabtu, 12 November 2011

RUMAH IBADAH LIMA AGAMA BERADA SATU KOMPLEK


web_puraKUALA KAPUAS – Disamping dikenal  sebagai tempat tujuan wisata  manca negara dan nusantara, ternyata kerukunan umat beragama di pulau dewata   Provinsi Bali menjadi daya tarik tersendiri untuk  dipelajari  daerah lain.
Potret kerukunan dan keharmonisan umat beragama di Provinsi  ini dapat dilihat,   diantaranya dengan adanya   bangunan rumah ibadah  lima Agama dalam satu komplek , yaitu Agama Hindu, Islam, kristen Protestan, Katholik dan Budha.
Di komplek seluas satu hektar lebih  ini ,  ada bangunan Pura, Masjid, Gereja dan Wihara , diberi nama Puja Mandala, terletak di Kuta Kabupaten Badung Bali, terang Kasubag Pengumpulan Informasi dan Pemberitaan Humas dan Protokol Setda Kapuas Sapto Subagio, Sabtu (12/11).
Waktu tiga hari, 8-11 Nopember 2011  benar-benar dimanfaatkan dengan optimal oleh rombongan studi banding sebagian pengurus FKUB Kapuas , yang dipimpin Ketunya Drs H Masyumi Rifai MAP.
Setibanya di bandara internasional Ngurah Rai Bali,Rabu (9/11)  rombongan studi banding langsung menuju komplek Puja Mandala .Satu persatu bagunan  rumah ibadah dari lima agama ditempat itu dikunjungi, bahkan rombongan studi banding yang beragama Islam melaksanakan sholat jamak dzuhur-ashar di Masjid Agung Ibnu Batutah di komplek Puja Mandala ini , jelas Sapto.
Besok harinya , Kamis (10/11) rombongan studi banding sebagian pengurus FKUB Kapuas mengadakan pertemuan dan berdialog dengan pengurus FKUB Kabupaten Karang Asem, di aula Kantor Bupati Karang Asem.
Pada  kesempatan itu tambah Sapto, Ketua FKUB Kabupaten Karang Asem I Wayan Bagiarta SH MH menjelaskan,di daerahnya bila ada perayaan hari besar   salah satu agama , maka pemeluk agama yang lainnya  ikut membantu dengan bergotong royong, seperti   pengamanan perayaan Nyepi, Idul Fitri/Idul Adha dan Natal/Tahun Baru.
“ Pernah terjadi perayaan Nyepi pada hari jum’at, saat itu  umat muslim dihimbau  melaksanakan sholat jum’at di Masjid yang letaknya dekat dengan  rumah,  agar tidak  menggunakan kendaraan bermotor, hal ini tidak menjadi permasalahan bagi umat Muslim , ungkap I Wayan Bagiarta.
Nilai-nilai kerukunan umat beragama  yang harmonis dan jalinan komunikasi terus kami jaga dan tingkatkan, katanya.
Peserta studi banding tampak begitu antusias ingin mengetahui lebih jauh ,  apa saja yang telah dilakukan FKUB setempat dalam upaya meningkatkan nilai-nilai kerukunan umat beragama.
Hal itu terlihat saat dialog/tanyajawab, begitu juga saat kelapangan  meninjau sejumlah  rumah ibadah dari beberapa agama sembari berdialog dengan pengurusnya,  imbuh Sapto (Humas).

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda