RUMAH IBADAH LIMA AGAMA BERADA SATU KOMPLEK
KUALA KAPUAS – Disamping dikenal sebagai tempat tujuan wisata manca negara dan nusantara, ternyata kerukunan umat beragama di pulau dewata Provinsi Bali menjadi daya tarik tersendiri untuk dipelajari daerah lain.
Potret kerukunan dan keharmonisan umat beragama di Provinsi ini dapat dilihat, diantaranya dengan adanya bangunan rumah ibadah lima Agama dalam satu komplek , yaitu Agama Hindu, Islam, kristen Protestan, Katholik dan Budha.
Di komplek seluas satu hektar lebih ini , ada bangunan Pura, Masjid, Gereja dan Wihara , diberi nama Puja Mandala, terletak di Kuta Kabupaten Badung Bali, terang Kasubag Pengumpulan Informasi dan Pemberitaan Humas dan Protokol Setda Kapuas Sapto Subagio, Sabtu (12/11).
Waktu tiga hari, 8-11 Nopember 2011 benar-benar dimanfaatkan dengan optimal oleh rombongan studi banding sebagian pengurus FKUB Kapuas , yang dipimpin Ketunya Drs H Masyumi Rifai MAP.
Setibanya di bandara internasional Ngurah Rai Bali,Rabu (9/11) rombongan studi banding langsung menuju komplek Puja Mandala .Satu persatu bagunan rumah ibadah dari lima agama ditempat itu dikunjungi, bahkan rombongan studi banding yang beragama Islam melaksanakan sholat jamak dzuhur-ashar di Masjid Agung Ibnu Batutah di komplek Puja Mandala ini , jelas Sapto.
Besok harinya , Kamis (10/11) rombongan studi banding sebagian pengurus FKUB Kapuas mengadakan pertemuan dan berdialog dengan pengurus FKUB Kabupaten Karang Asem, di aula Kantor Bupati Karang Asem.
Pada kesempatan itu tambah Sapto, Ketua FKUB Kabupaten Karang Asem I Wayan Bagiarta SH MH menjelaskan,di daerahnya bila ada perayaan hari besar salah satu agama , maka pemeluk agama yang lainnya ikut membantu dengan bergotong royong, seperti pengamanan perayaan Nyepi, Idul Fitri/Idul Adha dan Natal/Tahun Baru.
“ Pernah terjadi perayaan Nyepi pada hari jum’at, saat itu umat muslim dihimbau melaksanakan sholat jum’at di Masjid yang letaknya dekat dengan rumah, agar tidak menggunakan kendaraan bermotor, hal ini tidak menjadi permasalahan bagi umat Muslim , ungkap I Wayan Bagiarta.
Nilai-nilai kerukunan umat beragama yang harmonis dan jalinan komunikasi terus kami jaga dan tingkatkan, katanya.
Peserta studi banding tampak begitu antusias ingin mengetahui lebih jauh , apa saja yang telah dilakukan FKUB setempat dalam upaya meningkatkan nilai-nilai kerukunan umat beragama.
Hal itu terlihat saat dialog/tanyajawab, begitu juga saat kelapangan meninjau sejumlah rumah ibadah dari beberapa agama sembari berdialog dengan pengurusnya, imbuh Sapto (Humas).
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda