KADER PKK DILATIH KELUARGA SADAR GIZI

Demikian dikatakan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kapuas Hj Aliyah Mawardi dalam sambutan pada Acara Pertemuan Gizi Masyarakat Bagi Kader PKK di Aula Lawang Kameloh, Selasa (5/6) pagi.
Menurutnya Posyandu adalah salah satu bentuk upaya pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh, dari dan untuk masyarakat yang bertujuan memberikan kemudahan kepada masyarakat guna memperoleh pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak balita.
“Apabila kegiatan Posyandu tersebut dapat terlaksana dengan baik, setidaknya kita telah berusaha untuk turut serta dalam membudayakan perilaku sadar gizi yaitu yang mampu mengenal, mencegah dan mengatasi masalah gizi setiap anggotanya,” terangnya.
Ditambahkan suatu keluarga sadar gizi apabila telah berperilaku gizi yang baik secara terus menerus yaitu dengan menimban berat badan secara teratur, memberikan air susu ibu kepada bayi sejak lahir sampai usia enam bulan. Lalu makan beraneka ragam sayuran dan buahan, menggunakan garam beryodium dan minum suplemen gizi sesuai anjuran.
Oleh karena itu peran kita sebagai Tim Penggerak PKK sangat diperlukan, baik yang ditingkat kabupaten sampai tingkat kecamatan dan desa/kelurahan. Sebagai tim penggerak yang dekat dengan masyarakat khususnya para ibu dan anak sudah seharusnya meluangkan waktu minimal sebulan sekali.
Saat ini di Kabupaten Kapuas terdapat 347 Posyandu dan kader Posyandu 1212 kader dari 23 Puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Kapuas. Salah satu kegiatan utama Posyandu adalah gizi dan pelayanan gizi di Posyandu tersebut dilakukan oleh kader.
Sasarannya adalah bayi, balita, ibu hamil dan wanita usia subur. Jenis pelayanan yang diberikan meliputi penimbangan badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan, penyuluhan gizi, pemberian makanan tambahan, pemberian vitamin A dan pemberian tambel tambah darah.
“Apabila tidak ada kenaikan badan segera dirujuk ke Puskesmas, oleh sebab itu peran tim penggerak PKK kecamatan dapat berperan aktif dalam pelaksanaan posyandu dan dapat memotivasi kader-kader di wilayah kecamatan,” terangnya.
Diungkapkan pula untuk mencegah kejadian kematian ibu bayi dan balita, Dinas Kesehatan telah berupaya mengimplementasikan program perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi yang disingkat dengn P4K yang bertujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kapuas dr Ani Hadaningroem menjelaskan kegiatan ini dilaksanakan hingga lima hari kedepan dengan menghadirkan pembicara dari UNAIR Surabaya Prof. dr. Bambang Wiratmadi, MS, MCN, PhD, SpGK.
“Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang peserta dari TP PKK kecamatan dan petugas gizi Puskesmas dengan pola ceramah, diskusi, tanya jawab dan praktek tentang pengolahan gizi,” ucap Ani. (humas)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda