Kamis, 18 Agustus 2011

PRAMUKA PENYELAMAT GENERASI MUDA


WEB_PRAMUKA_SIPKUALA KAPUAS – Revitalisasi Gerakan Pramuka yang telah berjalan selama lima tahun, dengan tujuan untuk memantapkan eksistensi Gerakan Pramuka serta untuk meningkatkan fungsi Gerakan Pramuka dan telah memperlihatkan hasil yang cukup menggembirakan.

Namun, harus diakui bahwa tantangan yang dihadapi oleh Gerakan Pramuka dan Kaum Muda Indonesia juga semakin berat. Gerakan Pramuka  erupakan salah satu pilar pendidikan kaum muda yang dituntut untuk dapat berkontribusi secara nyata dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara, termasuk dalam menyelesaikan masalah kaum muda.

Hal ini disampaikan Ketua Kwartil Nasional Gerakan Pramuka Prof DR dr H Azrul Azwar MPH dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekda Kapuas Nurul Edy MSi. Pada Acara Peringatan Hari Pramuka ke-50, yang dilaksanakan di Sanggar Pramuka, Selasa (16/8) sore.

Peringatan Hari Pramuka ke-50 atau Tahun Emas jatuh pada tanggal 14 Agustus 2011, sekaligus memperingati 50 tahun Presiden RI Ir Soekarno menyerahkan panji kepramukaan kepada gerakan pramuka pada tanggal 14 Agustus 1961.

“Dengan tema ‘Penyelamat Generasi Muda’ diharapkan dapat memacu kita untuk lebih memajukan Generasi Pramuka,” katanya. Gerakan Pramuka sebagai lembaga pendidikan berperan melengkapi pendidikan formal bagi Generasi Muda sejak dicanangkannya revitalisasi tahun 2006 lalu, terus menerus membenahi diri.

Pada saat ini dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka, tentu saja upaya pembenahan diri tersebut harus semakin ditingkatkan.

“Hasil yang dicapai sejauh ini cukup menggembirakan, minat kaum muda terhadap Gerakan Pramuka tampak semakin meningkat,” ujarnya. Untuk tercapainya visi dan misi yang dimiliki, yakni mempersiapkan calon pemimpin bangsa yang memiliki kepribadian dan akhlak mulia pada masa depan sehingga dapat mempertahankan keberhasilan yang telah dicapai dan bahkan dapat  meningkatkannya.

Peranan Pramuka adalah penting. Karena gerakan pramuka sebagai satu lembaga pendidikan yang menghimpun berbagai suku bangsa, agama dan kepercayaan, serta merupakan suatu intrumen yang andal dalam mempersatukan bangsa dan Negara.

Pada saat ini, sadar atau tidak nilai-nilai asing langsung atau tidak langsung telah memberikan banyak pengaruh negatif kepada generasi muda Indonesia.

Untuk mengatasinya sangat diperlukan keterlibatan aktif generasi muda dalam kegiatan kepramukaan. Karena sesungguhnya salah satu kewajiban setiap anggota Gerakan Pramuka, sebagaimana yang telah dirumuskan oleh Bapak Pramuka Dunia Baden Powell disamping ditujukan terhadap Tuhan (duty to the God), terhadap sesama (duty to the others) kemudian terhadap diri sendiri (duty to self) serta terhadap tanah air, bangsa dan Negara (duty to country).

“Untuk kepentingan bangsa dan Negara pada masa depan berbagai masalaha tau tantangan yang dihadapi harus segera dapat ditanggulangi,” ungkapnya. Disinilah peranan penting Gerakan Pramuka sebagai lembaga pendididkan non formal yang bertujuan membentuk karakter kaum muda, menanamkan semangat kebangsaan serta meningkatkan keterampilan generasi muda.

Revitalisasi Gerakan Pramuka adalah mengaktifkan kembali gugus depan diseluruh Indonesia, tidak akan terlaksana apabila tidak mendapat dukungan dari orang tua, masyarakat dan pemerintah. Setelah kegiatan juga diserahkan Piagam Tanda Penghargaan Kwartil Nasional dan Penganugerahan Tanda Penghargaan Lencana Pancawarsa II, sesuai dengan Surat Keputusan Kwartil Nasional No. 090 tahun 1983 Juncto No. 171 tahun 1988 yang menandai kesetian, kepatuhan, kerajinan, ketekunan, kesungguhan dan ketertiban sebagai seorang anggota dewasa gerakan pramuka dalam menunaikan tugas dan kewajiban selama lima tahun.  (humas)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda