Rabu, 07 Juli 2010

SINGKONG ALTERNATIF BAHAN BAKAR BIOETHANOL


singkong_web
KUALA KAPUAS - Tanaman singkong ternyata dapat digunakan sebagai bahan bakar cair untuk kebutuhan memasak sehari-hari. Proses pembuatan singkong menjadi bahan bakar disebut bioethanol. Saat ini Tim Kajian Pengembangan Ekonomi Masyarakat Unpar telah mengembangkan proses produksi bioethanol dan budidaya tanaman singkong.

Hal ini terungkap saat Tim Kajian Pengembangan Ekonomi Masyarakat Unpar melakukan ekspos proses produksi bioethanol dan budidaya tanaman singkong di Aula Bappeda Kabupaten Kapuas, Selasa (6/7) siang.

Menurut Ir H Muhammad Saleh MM proses pembuatan bioethanol relatif mudah.  Apalagi bahan dasar pembuatan bioethanol dapat mudah dicari disekitar kita. ”Bioethanol atau dikenal dengan biofuel dikenal sebagai bahan bakar nabati yang ramah lingkungan, merupakan sumber energi alternatif,” jelas M Saleh.

Bahkan saat ini pihaknya telah melakukan penawaran untuk alat pembuatan bioethanol, termasuk kompor termasuk membangun pabrik bioethanol. Tak hanya itu pihaknya juga menawarkan pelatihan untuk pembuatan bioethanol.

Sementara itu Sekda Kapuas Drs H Nurul Edy, M.Si dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Asisten I Drs. Lesmiriadi saat membuka  kegiatan tersebut mengatakan tanaman singkong termasuk tanaman yang banyak diusahakan oleh petani.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, bahwa luas panen tanaman singkong di Kabupaten Kapuas 11.735 ton (2007) dengan titik daerah penghasil terbanyak di Kecamatan Mantangai, Kecamatan Kapuas Murung, Kecamatan Basarang dan Kecamatan Kapuas Timur.

“Saat ini singkong yang dihasilkan hanya dimanfaatkan sebagian besar dalam bentuk segar, yaitu langsung dijual ke pasar lokal dan pasar di Kota Kuala Kapuas,” terang Sekda.

Maka dari itu pemanfaatan singkong sebagai bahan alternatif memiliki keunggulan dibandingkan dengan minyak tanah. Dengan menggunakan kompor khusus maka bioethanol lebih hemat, tidak berjelega, tidak bisa meledak dan perbandingan dengan minyak tanah lebih irit (1 ethanol:3 minyak tanah).

Dirinya berharap kegiatan ini mampu meningkatkan PAD dan pengembangan ekonomi kerakyatan sesuai dengan visi dan misi Bupati Kapuas agar dapat terlaksana demi kesejahteraan masyarakat.
“Manfaatkan kegiatan ini untuk menambah pengetahuan tentang bioethanol yang pada gilirannya dapat meningkatkan pengetahuan petani dan masyarakat secara umum,” tukasnya. (*)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda