SINGKONG ALTERNATIF BAHAN BAKAR BIOETHANOL
KUALA KAPUAS - Tanaman
singkong ternyata dapat digunakan sebagai bahan bakar cair untuk
kebutuhan memasak sehari-hari. Proses pembuatan singkong menjadi bahan
bakar disebut bioethanol. Saat ini Tim Kajian Pengembangan Ekonomi
Masyarakat Unpar telah mengembangkan proses produksi bioethanol dan
budidaya tanaman singkong.
Hal ini terungkap saat Tim Kajian
Pengembangan Ekonomi Masyarakat Unpar melakukan ekspos proses produksi
bioethanol dan budidaya tanaman singkong di Aula Bappeda Kabupaten
Kapuas, Selasa (6/7) siang.
Menurut Ir H Muhammad Saleh MM proses
pembuatan bioethanol relatif mudah. Apalagi bahan dasar pembuatan
bioethanol dapat mudah dicari disekitar kita. ”Bioethanol atau dikenal
dengan biofuel dikenal sebagai bahan bakar nabati yang ramah lingkungan,
merupakan sumber energi alternatif,” jelas M Saleh.
Bahkan saat ini pihaknya telah melakukan
penawaran untuk alat pembuatan bioethanol, termasuk kompor termasuk
membangun pabrik bioethanol. Tak hanya itu pihaknya juga menawarkan
pelatihan untuk pembuatan bioethanol.
Sementara itu Sekda Kapuas Drs H Nurul
Edy, M.Si dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Asisten I Drs.
Lesmiriadi saat membuka kegiatan tersebut mengatakan tanaman singkong
termasuk tanaman yang banyak diusahakan oleh petani.
Dari data Badan Pusat Statistik (BPS)
Kalteng, bahwa luas panen tanaman singkong di Kabupaten Kapuas 11.735
ton (2007) dengan titik daerah penghasil terbanyak di Kecamatan
Mantangai, Kecamatan Kapuas Murung, Kecamatan Basarang dan Kecamatan
Kapuas Timur.
“Saat ini singkong yang dihasilkan hanya
dimanfaatkan sebagian besar dalam bentuk segar, yaitu langsung dijual
ke pasar lokal dan pasar di Kota Kuala Kapuas,” terang Sekda.
Maka dari itu pemanfaatan singkong
sebagai bahan alternatif memiliki keunggulan dibandingkan dengan minyak
tanah. Dengan menggunakan kompor khusus maka bioethanol lebih hemat,
tidak berjelega, tidak bisa meledak dan perbandingan dengan minyak tanah
lebih irit (1 ethanol:3 minyak tanah).
Dirinya berharap kegiatan ini mampu
meningkatkan PAD dan pengembangan ekonomi kerakyatan sesuai dengan visi
dan misi Bupati Kapuas agar dapat terlaksana demi kesejahteraan
masyarakat.
“Manfaatkan kegiatan ini untuk menambah
pengetahuan tentang bioethanol yang pada gilirannya dapat meningkatkan
pengetahuan petani dan masyarakat secara umum,” tukasnya. (*)
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda