Kamis, 21 April 2011

PERINGATAN HARI KARTINI KE – 132


web_kartiniKUALA KAPUAS – Saat ini emansipasi perempuan dimaknai sebagai momentum untuk meningkatkan motivasi dan semangat kaum perempuan untuk lebih mencerdaskan kehidupa bangsa.
Pada tanggal 21 April 1879 di Jepara lahir seorang bayi perempuan yang diberi nama Raden Ajeng Kartini. Semasa hidupnya ia berjuang untuk kaum perempuan, oleh sebab itu kita memperingati Hari Kartini setiap tanggal 21 April yang dimaknai sebagai hari emansipasi perempuan.
Hal tersebut di sampaikan oleh Bupati Kapuas yang diwakili oleh Wakil Bupati Suraria Nahan Dipl ATP ST dalam rangka memperingati Hari Kartini ke-132 di Gandang Garantung, Kamis (21/04) pagi.
Peringatan Hari Ulang Tahun Raden Ajeng Kartini yang ke 132 dengan tema “Dengan semangat Hari Kartini kita tingkatkan peranan perempuan sebagai mitra sejajar laki-laki dalam Pembangunan Bangsa dan Negara”. Tema tersebut sejalan dengan harapan luhur Raden Ajeng Kartini agar perempuan Indonesia bisa maju sejajar dengan laki-laki baik dalam kedudukan dan aspek pembangunan.
Wakil Bupati Kapuas Suraria Nahan Dipl ATP ST mengharapkan agar kiranya kaum perempuan perlu terus menggali potensi dengan terus belajar, karena tantangan kedepan semakin berat dan peran perempuan sangat dibutuhkan untuk mendukung proses Pembangunan Bangsa.
Peringatan Hari Kartini ini membawa misi yang luas bagi kaum perempuan agar Pemberdayaan kaum wanita sesuai dengan yang di cita-citakan Kartini. Peran perempuan sudah tidk lagi marginal bahkan dapat dikatakan telah memasuki wilayah sentral dalam pengambilan kebijakan.
Pada kesempatan yang sama Penasehat GOW Kabupaten Kapuas H Aliyah Mawardi menyampaikan agar kaum perempuan dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan bertindak secara rasional selaku mitra yang handal, diakui dan sejajar dengan laki-laki tapi tetap mengemban keluhuran kodratnya yaitu hamil, melahirkan, dan menyusui.
Sudah semestinya kita perlu mengenang kembali pejuangan Kartini bagaimana gigihnya beliau memperjuangkan kaumnya dari ketidakberdayaan karena kungkungan adat yang sangat kuat dan mengikat oleh sebab itu perempuan perlu berlatih memahami diri pribadinya untuk kemudian menyusun dan memanfaatkan kehendak untuk meningkatkan kekuatan dan kelebihannya serta meminimalkan kelemahan dan kekurangannya.(Humas)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda