Selasa, 24 April 2012

KAPUAS BERKONTRIBUSI NYATA SWASEMBADA BERAS


web.ktnaKUALA KAPUAS - Pertanian merupakan salah satu leading sektor yang memegang peranan penting terhadap pemberdayaan ekonomi dan sosial masyarakat di Kabupaten Kapuas. Kontribusi nyata sektor pertanian adalah mampu menyediakan pangan (beras) secara swasembada berkelanjutan di Kabupaten Kapuas khususnya dan Kalteng pada umumnya.
Hal ini dikatakan oleh Bupati Kapuas HM Mawardi saat membuka secara resmi acara Rembug Madya Kontak Tani dan Nelayan (KTNA) Tahun 2012 di Aula Kantor Bappeda, Selasa (24/4) pagi.
Ditambahkan Bupati, hal lain sektor pertanian juga menjadi andalan dalam meningkatkan sumber pendapatan asli daerah dimana PDRB pertanian Kapuas pada tahun 2011 meningkat mencapai 44,25 persen diantara sektor-sektor basis lainnya.
Berdasarkan data BPS Tahun 2011 penghasil padi terbesar yakni 54,9 persen dari Kabupaten Kapuas sehingga dengan keberhasilan tersebut menjadikan Kabupaten Kapuas dikenal dan berperan sebagai lumbung pangan di Kalteng.
Selain itu Kabupaten Kapuas juga telah berperan dalam menyediakan berbagai produksi pertanian lainnya seperti komuditas holtikultura, peternakan, perkebunan maupun perikanan.
Sejauh ini kebijakan pembangunan pertanian yang telah dikembangkan melalui pembangunan agribisnis sudah tepat. “Saya berkenyakinan bahwa pembangunan pertanian yang dikelola dengan baik dan bijak bukan hanya dapat meningkatkan pendapatan masyarakat secara merata dan berkelanjutan tetapi pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan serta dapat meningkatkan ketahanan pangan,” ungkapnya.
Bahkan untuk mendukung peningkatan produktivitas padi di Kabupaten Kapuas, Pemkab Kapuas telah menyalurkan pupuk dengan subsidi angkutan yang dipinjamkan kepada petani dan dikembalikan setelah panen.
Pada tahun 2011 telah disalurkan dana Rp3 miliar dan telah kembali ke kas daerah. Selanjutnya tahun 2012 akan ditingkatkan menjadi Rp5 miliar, sedangkan untuk mengamankan produksi padi telah disediakan dana Rp3 miliar untuk pembelian gabah petani. Hal ini dilakukan agar pada saat panen harga bagah ditingkat petani tidak menurun tajam.
“Saya juga berkeinginan agar beras Kapuas dapat dikenal luas bahkan pada tingkat nasional,” harapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan TPH Kapuas Ir Ishak Basseri mengatakan tujuan rembug KTNA ini untuk menyusun program kerja KTNA Kabupaten Kapuas Tahun 2012 serta membahas permasalahan yang dihadapi.
Pada kesempatan itu juga diserahkan bantuan peralatan pascapanen kepada dua kelopok di Desa Anjir Mambulau dan Desa Sei Bakut. “Kemudian ada pula bantuan dari Perum Buloq Divisi Regional Kalteng berupa bantuan modal on farm berupa dana Rp2 juta per orang untuk 25 petani,” terangnya. (humas)

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda